LAPORAN PRAKTIKUM
Anatomi dan Fisiologi Manusia
Kegiatan VII
LOKASI DAN WAKTU
SENSASI RESEPTOR PENGECAP
Disusun
oleh:
TRIYANTO 101 434 029
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
A.
Acara praktikum
Judul praktikum :
Lokasi
dan Waktu Sensasi Reseptor Pengecap
Tanggal :
18
Mei 2012
Waktu :
Pukul 08.00 – 10.00 WIB
Tempat :
Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
B.
Tujuan
Praktikum
1. Mengetahui
lokasi reseptor pengecap pada manusia.
2. Mengetahui
variasi waktu sensasi.
C.
Tinjauan
Pustaka
Ujung organ untuk indera pengecap yang disebut taste buds (putting cita
rasa) terdiri atas sel-sel gustatory fusiform, tercampur dengan sel-sel
sustakular yang terangkai dalam bentuk kelompok yang menyerupai tong. Proses
yang menyerupai rambut dari sel-sel gustatory ini menjulur melalui pori pada
bagian superficial dari putting cita rasa. Ujung serabut-serabut saraf berakhir
di sekitar sel-sel gustatory ini. Bagian lidah yaitu valet dan papilla fungiform mengandung banyak sekali
putting cita rasa meskipun putting itu terdapat juga pada palatum, farink, dan
larink. Sensasi cita rasa di bawa kearah dua per tiga bagian rostral lidah oleh
cabang-cabang saraf fasial korda timpani yang menyertai cabang lingual dari
saraf trigeminus. Sebaliknya bagian lidah yang sepertiga (arah kaudal =
posterior) menerima cita rasa melalui cabang lingual dari saraf
(glosofarinkeal). Pada manusia,
modalitas rasa yang spesifik ada 4, yaitu manis, asin, pahit, dan asam. Sensasi
yang lain merupakan campuran dari cita rasa dasar, atau kombinasi berbagai cita
rasa dengan indera penciuman. Pangkal lidah sangat peka dengan cita rasa pahit.
Bagian lateral lidah memberikan (frandson, R.D. 1992).
Pengecapan adalah sensasi yang dirasakan oleh kuncup kecap, yaitu reseptor
yang terutama terletak pada lidah (terdapat kurang lebih 10.000 kuncup
kecap pada lidah manusia) dan dalam jumlah yang lebih kecil pada polatum mole
dan permukaan laringeal dari epiglottis. Kuncup kecap terbenam dari epitel
berlapis dari papilla sirkumvalata, papilla foliota, papilla fungiformis. Bahan
kimia masuk melalui pori pengecap, yaitu lubang kecil menuju ke sel-sel
reseptor. Kuncup kecap
terdiri atas sekurang-kurangnya 4 jenis sel, yang dapat dikenali dengan
mikroskop elektron. Sel tipe 1 dan sel tipe 2 panjang dengan
mikrovili pada permukaannya. Walaupun fungsinya belum diketahui, mereka dapat membantu aktivitas sel tipe 3. Sel tipe 3 juga
merupakan sel tipe panjang dicirikan oleh terdapatnya banyak vesikel yang
menyerupai versikel sinaps. Tipe sel ke 4 adalah suatu sel basal pra-kembang
yang mungkin merupakan precursor dari sel-sel yang lebih spesifik dalam kuncup
kecap. Tonjolan dendritik dari saraf sensorik yang paling dekat dengan kumpulan
vesikel sinaptik ini adalah dasar untuk penempatan penerimaan pengecapan pada
sel tipe 3 (Junqueira, L. Carlos. 1995).
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.
Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap
berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang
mempunyai tonjolan seperti rambut. Ada beberapa papilla pada lidah, antara
lain:
1.
Papillae
sirkumvalata. Ada delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang terletak
pada bagian dasar lidah. Papillae sirkumvalata adalah jenis papillae yang
terbesar, dan masing-masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Papillae
ini tersusun berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang lidah.
2.
Papillae
fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentuk jamur.
3.
Papilae
filiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah.
Organ ujung untuk pengecapan
adalah puting-puting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dinding
papillae sirkumvalata dan fungiforum. Papilae filiform lebih berfungsi untuk
menerima rasa sentuh, daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Selaput lendir
langit-langit dan faring juga bermuatan
puting-puting pengecap (Widiastuti.2002).
D.
Alat, Bahan dan
Cara Kerja
Alat dan Bahan
1.
Bubuk gula
2.
Bubuk asam sitrat
3.
Garam dapur
4.
Bubuk kina
5.
Vetsin/ monosodium glutamat
6.
Tusuk gigi
7.
Kapas
8.
Kertas saring/tissue
9.
Stopwatch
10. Air tawar
11. Cawan petri
Cara Kerja
1.
Lokasi reseptor pengecap
a.
Membersihkan rongga mulut dengan cara
berkumur dengan air tawar.
b.
Meletakkan sedikit bubuk gula
berturut-turut pada ujung lidah depan, tepi lidah depan, tepi lidah belakang,
tengah pangkal lidah.
c.
Mencatat apa rasanya dan memasukkan
kedalam tabel.
d.
Berkumur sebelum merasakan bahan yang
lain.
e.
Mengulangi cara yang sama untuk bahan
bubuk sitrat, garam dapur, bubuk kina dan vetsin.
f.
Menentukan daerah yang paling
tegas/tajam rasanya terhadap masing-masing bahan.
g.
Membandigkan hasilnya dengan kelompok
yang lain.
2.
Waktu sensasi
a.
Membersihkan rongga mulut dengan cara
berkumur dengan air tawar.
b.
Mengeringkan permukaan lidah dengan
tissue dan permukaan pertahankan agar lidah tetap berada diluar mulut.
c.
Meletakkan sedikit gula pada lokasi
yang sudah diketahui pada percobaan 1. Menghitung waktu hingga sensasi terasa.
d.
Mencatat waktunya.
e.
Berkumur dengan air tawar lagi, namun
lidah tidak dikeringkan.
f.
Mengulangi langkah c dan d sesudah
kurang lebih 3 menit.
g.
Mengulangi 3 kali dan menghitung
reratanya.
h.
Mengerjakan hal yang sama untuk bubuk
asam sitrat, garam dapur, bubuk kina, dan vetsin.
i.
Mencatat hasil dalam tabel dan
membandingkan dengan kelompok lain.
E.
Tabel
Pengamatan
Tabel 1.1 Lokasi reseptor pengecap
Bahan
|
Probandus
|
Ujung lidah
|
Tepi depan
|
Tepi belakang
|
Tengah
pangkal
|
gula
|
Selvi
|
|
|
|
|
Meta
|
+++
|
++
|
+
|
-
|
|
Mela
|
+++
|
++
|
+
|
-
|
|
Ana
|
+++
|
++
|
+
|
+
|
|
Asam sitrat
|
Tri
|
|
|
|
|
Meta
|
++
|
++
|
+++
|
++
|
|
Yuli
|
+++
|
+
|
-
|
-
|
|
Tiva
|
++
|
+
|
+++
|
-
|
|
Garam dapur
|
Selvi
|
|
|
|
|
Meta
|
+
|
+++
|
++
|
-
|
|
Mela
|
++
|
+++
|
+
|
+
|
|
Resi
|
++
|
+++
|
+
|
+
|
|
Bubuk kina
|
Tri
|
|
|
|
|
Meta
|
-
|
++
|
++
|
+++
|
|
Lila
|
-
|
+
|
++
|
+++
|
|
Resti
|
-
|
+
|
++
|
+++
|
|
Vetsin
|
Tri
|
|
|
|
|
Meta
|
+
|
++
|
+++
|
-
|
|
Ketrin
|
++
|
+
|
+++
|
++
|
|
Galuh
|
++
|
+
|
+++
|
-
|
Keterangan :
+++ : paling tajam
++ :
tajam
+ :
agak tajam
-
: tidak berasa
Gambar diagram lidah
Asam Asin
Pahit Manis
Ujung lidah
Asam Asin
Tabel 1.2 waktu sensasi (detik)
kelompok
|
Gula
|
Asam sitrat
|
Garam dapur
|
Kina
|
Vetsin
|
|||||
Kering
|
Basah
|
Kering
|
Basah
|
Kering
|
Basah
|
Kering
|
Basah
|
Kering
|
Basah
|
|
Lingua
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Duodenum
|
|
19
|
26
|
12
|
|
8
|
|
8
|
|
14
|
Aorta
|
1,50
|
2
|
2
|
1
|
9
|
4
|
2
|
1
|
16
|
2
|
Kolon
|
1
|
1
|
7
|
3
|
5
|
1
|
14
|
1
|
7
|
1
|
Ren
|
16
|
2
|
23
|
3
|
9
|
2
|
20
|
10
|
25
|
19
|
Rerata
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|