Senin, 21 Mei 2012

laporan


LAPORAN PRAKTIKUM
Anatomi dan Fisiologi Manusia
Kegiatan VII
LOKASI DAN WAKTU SENSASI RESEPTOR PENGECAP






Disusun oleh:

TRIYANTO                     101 434 029


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

A.   Acara praktikum
Judul praktikum          : Lokasi dan Waktu Sensasi Reseptor Pengecap
Tanggal                       : 18 Mei 2012
Waktu                                     : Pukul 08.00 – 10.00 WIB
Tempat                        : Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma       

B.   Tujuan Praktikum
1.      Mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia.
2.      Mengetahui variasi waktu sensasi.
C.   Tinjauan Pustaka
Ujung organ untuk indera pengecap yang disebut taste buds (putting cita rasa) terdiri atas sel-sel gustatory fusiform, tercampur dengan sel-sel sustakular yang terangkai dalam bentuk kelompok yang menyerupai tong. Proses yang menyerupai rambut dari sel-sel gustatory ini menjulur melalui pori pada bagian superficial dari putting cita rasa. Ujung serabut-serabut saraf berakhir di sekitar sel-sel gustatory ini. Bagian lidah yaitu valet dan papilla fungiform mengandung banyak sekali putting cita rasa meskipun putting itu terdapat juga pada palatum, farink, dan larink. Sensasi cita rasa di bawa kearah dua per tiga bagian rostral lidah oleh cabang-cabang saraf fasial korda timpani yang menyertai cabang lingual dari saraf trigeminus.  Sebaliknya bagian lidah yang sepertiga (arah kaudal = posterior) menerima cita rasa melalui cabang lingual dari saraf (glosofarinkeal). Pada manusia, modalitas rasa yang spesifik ada 4, yaitu manis, asin, pahit, dan asam. Sensasi yang lain merupakan campuran dari cita rasa dasar, atau kombinasi berbagai cita rasa dengan indera penciuman. Pangkal lidah sangat peka dengan cita rasa pahit. Bagian lateral lidah memberikan (frandson, R.D. 1992).

Pengecapan adalah sensasi yang dirasakan oleh kuncup kecap, yaitu reseptor yang terutama terletak  pada lidah (terdapat kurang lebih 10.000 kuncup kecap pada lidah manusia) dan dalam jumlah yang lebih kecil pada polatum mole dan permukaan laringeal dari epiglottis. Kuncup kecap terbenam dari epitel berlapis dari papilla sirkumvalata, papilla foliota, papilla fungiformis. Bahan kimia masuk melalui pori pengecap, yaitu lubang kecil menuju ke sel-sel reseptor. Kuncup kecap terdiri atas sekurang-kurangnya 4 jenis sel, yang dapat dikenali dengan mikroskop elektron. Sel tipe 1 dan sel tipe 2 panjang dengan mikrovili pada permukaannya. Walaupun fungsinya belum diketahui, mereka dapat membantu aktivitas sel tipe 3. Sel tipe 3 juga merupakan sel tipe panjang dicirikan oleh terdapatnya banyak vesikel yang menyerupai versikel sinaps. Tipe sel ke 4 adalah suatu sel basal pra-kembang yang mungkin merupakan precursor dari sel-sel yang lebih spesifik dalam kuncup kecap. Tonjolan dendritik dari saraf sensorik yang paling dekat dengan kumpulan vesikel sinaptik ini adalah dasar untuk penempatan penerimaan pengecapan pada sel tipe 3 (Junqueira, L. Carlos. 1995).

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut. Ada beberapa papilla pada lidah, antara lain:
1.      Papillae sirkumvalata. Ada delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah. Papillae sirkumvalata adalah jenis papillae yang terbesar, dan masing-masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Papillae ini tersusun berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang lidah.
2.      Papillae fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentuk jamur.
3.      Papilae filiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah.

Organ ujung untuk pengecapan adalah puting-puting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dinding papillae sirkumvalata dan fungiforum. Papilae filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh, daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan faring  juga bermuatan puting-puting pengecap (Widiastuti.2002).





D.   Alat, Bahan dan Cara Kerja
Alat dan Bahan
1.      Bubuk gula
2.      Bubuk asam sitrat
3.      Garam dapur
4.      Bubuk kina
5.      Vetsin/ monosodium glutamat
6.      Tusuk gigi
7.      Kapas
8.      Kertas saring/tissue
9.      Stopwatch
10.  Air tawar
11.  Cawan petri
Cara Kerja
1.      Lokasi reseptor pengecap
a.       Membersihkan rongga mulut dengan cara berkumur dengan air tawar.
b.      Meletakkan sedikit bubuk gula berturut-turut pada ujung lidah depan, tepi lidah depan, tepi lidah belakang, tengah pangkal lidah.
c.       Mencatat apa rasanya dan memasukkan kedalam tabel.
d.      Berkumur sebelum merasakan bahan yang lain.
e.       Mengulangi cara yang sama untuk bahan bubuk sitrat, garam dapur, bubuk kina dan vetsin.
f.       Menentukan daerah yang paling tegas/tajam rasanya terhadap masing-masing bahan.
g.      Membandigkan hasilnya dengan kelompok yang lain.


2.      Waktu sensasi
a.       Membersihkan rongga mulut dengan cara berkumur dengan air tawar.
b.      Mengeringkan permukaan lidah dengan tissue dan permukaan pertahankan agar lidah tetap berada diluar mulut.
c.       Meletakkan sedikit gula pada lokasi yang sudah diketahui pada percobaan 1. Menghitung waktu hingga sensasi terasa.
d.      Mencatat waktunya.
e.       Berkumur dengan air tawar lagi, namun lidah tidak dikeringkan.
f.       Mengulangi langkah c dan d sesudah kurang lebih 3 menit.
g.      Mengulangi 3 kali dan menghitung reratanya.
h.      Mengerjakan hal yang sama untuk bubuk asam sitrat, garam dapur, bubuk kina, dan vetsin.
i.        Mencatat hasil dalam tabel dan membandingkan dengan kelompok lain.











E.   Tabel Pengamatan
Tabel 1.1 Lokasi reseptor pengecap
Bahan
Probandus
Ujung lidah
Tepi depan
Tepi belakang
Tengah pangkal
gula
Selvi




Meta
+++
++
+
-
Mela
+++
++
+
-
Ana
+++
++
+
+
Asam sitrat
Tri




Meta
++
++
+++
++
Yuli
+++
+
-
-
Tiva
++
+
+++
-
Garam dapur
Selvi




Meta
+
+++
++
-
Mela
++
+++
+
+
Resi
++
+++
+
+
Bubuk kina
Tri




Meta
-
++
++
+++
Lila
-
+
++
+++
Resti
-
+
++
+++
Vetsin
Tri




Meta
+
++
+++
-
Ketrin
++
+
+++
++
Galuh
++
+
+++
-
Keterangan :
            +++     : paling tajam
            ++        : tajam
            +          : agak tajam
-                : tidak berasa
Gambar diagram lidah
                                Asam                   Asin
Pahit                                                               Manis
Ujung lidah
                             
Asam              Asin
Tabel 1.2 waktu sensasi (detik)
kelompok
Gula
Asam sitrat
Garam dapur
Kina
Vetsin
Kering
Basah
Kering
Basah
Kering
Basah
Kering
Basah
Kering
Basah
Lingua










Duodenum

19
26
12

8

8

14
Aorta
1,50
2
2
1
9
4
2
1
16
2
Kolon
1
1
7
3
5
1
14
1
7
1
Ren
16
2
23
3
9
2
20
10
25
19
Rerata










Tidak ada komentar:

Posting Komentar