Senin, 06 Mei 2013

artikel tentang evolusi berdasarkan video "HOME"

Bumi pada awalnya merupakan kumpulan debu, asap yang kemudian membentuk atmosphere yang menyelimuti bumi. Manusia atau yang familiar dikenal sebagai Homo sapiens merupakan hasil turunan dari generasi-generasi kehidupan terdahulunya. Mereka muncul sekitar 4 milyar tahun yang lalu di muka bumi ini.

 Pada awalnya, planet kita seperti lautan api, awan partikel-partikel debu yang bergumpal, serupa dengan begitu banyak kelompok yang serupa di Alam Semesta, tetapi di situlah keajaiban kehidupan terjadi. Hari ini, kehidupan kita hanyalah mata rantai dari makhluk hidup yang telah melewati masa di Bumi ini selama hampir 4 juta tahun. Dan bahkan hari ini, gunung berapi baru terus memahat bentang daratan kita. Mereka menawarkan sekilas seperti apakah Bumi kita pada kelahirannya, batu-batuan bergelombang dari kedalaman, mengeras, memecah, melepuh atau menyebar dalam lapisan kulit yang tipis, sebelum tertidur dalam waktu tertentu.

Keajaiban waktu, bentuk-bentuk kehidupan primitif masih ada di sumber mata air panas dunia. Mereka memberikan warna mereka yang disebut archeobakteria. Mereka semua diberi makan panas Bumi. Semua kecuali cyanobakteria, atau alga biru-hijau. Mereka sendiri memiliki kapasitas mengarah ke Matahari untuk menangkap energinya. Mereka semua nenek moyang yang penting dari semua spesies tanaman masa lalu dan kini. Bakteri kecil ini dan jutaan keturunannya mengubah nasib planet kita. Mereka mengubah bentuk atmosfernya.

Asal mula kehidupan itu berasal dari organime bersel satu dari mata air tepi volkanis. Organisme bersel satu inilah yang memiliki peranan penting dalam proses evolusi fotosintesis. Kemudian kehidupan berkembang, sehingga muncul air dan pepohonan. Kehidupan manusia yang lebih berorientasi pada lingkup kehidupan yang pada akhirnya memunculkan peradaban. Mulai dari revolusi pertanian, hingga akhirnya ditemukan minyak yang menjadikan peradaban manusia berubah lebih cepat. Adanya industri, kota, gedung-gedung pencakar langit, dan tentunya mengakibatkan kesenjangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kelaparan, kekurangan air bersih, dan yang lebih mengkhawatirkan adalah krisis energi, terlebih listrik. Adanya ketidakseimbangan dalam pengelolaan energi, air, dan makanan ini akhirnya menimbulkan dampak yang lebih besar, yaitu Global Warming dan krisis karbon. Kota-kota megah seperti New York, Los Angeles, Mumbai, India, Tokyo, Dubai mendapat sorotan.

Dalam petualangan kehidupan di Bumi yang besar, setiap spesies mempunyai peran untuk dimainkan, tiap spesies punya tempatnya. Tiada yang sia-sia atau berbahaya. Mereka semua menyeimbangkan. Dan itulah dimana Anda, homo sapiens, manusia bijak, memasuki cerita ini. Anda mendapat manfaat dari warisan berusia 4 miliar tahun yang hebat yang diwarisi oleh Bumi. Anda hanya berusia 200.000 tahun, tetapi Anda telah mengubah wajah dunia. Meskipun Anda rentan, tetapi Anda telah mengambil milik setiap habitat dan menaklukkan teritori yang luas, seperti tak ada spesies lainnya sebelum Anda. Setelah mengembala 180.000 tahun dan terima kasih pada iklim yang lebih murah hati, manusia menetap. Mereka memilih untuk hidup dalam lingkungan yang basah. Bahkan sekarang, mayoritas manusia hidup di garis pantai benua atau tepian sungai-sungai dan danau-danau. Sepanjang planet ini, satu dari empat orang hidup seperti yang dilakukan umat manusia 6.000 tahun lalu, energi mereka satu-satunya masih disediakan alam dari musim demi musim. Itulah cara kehidupan dari 1,5 miliar orang yang lebih banyak daripada populasi yang digabungkan dari semua negara-negara kaya. Tapi harapan hidup mereka pendek dan kerja keras mengambil akibatnya. Ketidakpastian alam membebani hidup sehari-hari. Pendidikan adalah hal yang langka. Anak-anak adalah satu-satunya aset keluarga selama sepasang tangan ekstra memberi kontribusi yang perlu bagi keberadaannya. Kejeniusan manusia selalu memiliki kelebihan akan kelemahannya. Energi fisik dan kekuatan dari alam tidak cukup memberkahi manusia, ditemukan dalam hewan yang membantu mereka menjelajah wilayah baru.  Prinsip utama kita adalah mencari makan. Ketika tanah sudah kurang murah hati dan air menjadi langka, kita mampu melakukan usaha yang luar biasa untuk mengekstrak dari tanah agar cukup untuk hidup. Manusia membentuk lahan dan dengan kesabaran dan pengabdian yang diminta oleh Bumi. Pertanian adalah pekerjaan yang paling tersebar luas di dunia. Separuh dari manusia mengolah tanah, hampir tiga perempatnya dengan tangan. Pertanian hampir seperti sebuah tradisi yang diteruskan dari generasi ke generasi dalam peluh, perjuangan, dan kerja keras, karena bagi kemanusiaan, itu adalah syarat untuk hidup. Tapi, setelah bergantung pada kekuatan otot sekian lama, umat manusia menemukan cara mengambil energi yang terkubur dalam Bumi.

Dari evolusi kehidupan dibumi berdasarkan kondisi ini akan berdampak semakin buruk lagi bumi ini. Semakin berkurangnya spesies yang tinggal, kepunahan flora dan fauna. dampak yang lain adalah seperti pemanasan global dimana es dikutub akan lama kelamaan mencair yang berakibat naiknya permukaan air laut yang dikemudian waktu kan mengakibatkan bumi hanya terdiri dari air saja.



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar